Kota Bandar Lampung Bulan Februari 2009 Deflasi Sebesar 0,31 Persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) yang diikuti dengan turunnya tarif angkutan kota serta beberapa komoditi sayur-sayuran merupakan beberapa penyebab utama terjadinya deflasi di Kota Bandar Lampung. Selain itu beberapa jenis ikan dan buah-buahan pada bulan Februari yang lalu juga mengalami penurunan harga yang cukup signifikan setelah beberapa waktu sebelumnya mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Deflasi di Kota Bandar Lampung ini merupakan yang pertama setelah selama 20 bulan sebelumnya selalu mengalami inflasi. Deflasi Kota Bandar Lampung berada pada peringkat ke 59 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Secara keseluruhan sebanyak 53 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Samarinda sebesar 1,62 persen dan deflasi terbesar terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,06 persen.
Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK) deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,98 persen dan kelompok transpor sebesar 3,88 persen. Sementara empat kelompok mengalami kenaikan indeks dan satu kelompok yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan.
Beberapa komoditi yang memberikan andil terjadinya deflasi diantaranya adalah angkutan dalam kota, bayam, bensin, cabe merah, kangkung, sawi hijau, pepaya, selar, sabun cream deterjen dan teri segar. Laju inflasi Kota Bandar Lampung tahun kalender yaitu sebesar 0,67 persen. Adapun inflasi “year on year” (Februari 2009 terhadap Februari 2008) sebesar 12,73 persen.